MANDALIKA, triinone.com – Kejuaraan balap mobil nasional Mandiri Mandalika Festival of Speed (MFOS) round 3 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika dari tanggal 1 hingga 3 November 2024 sukses memukau puluhan ribu pecinta otomotif di Indonesia.
Dengan penonton yang menyaksikan secara langsung dan melalui kanal YouTube TheMandalikaGP, acara ini menarik perhatian orang dari seluruh penjuru tanah air, bahkan beberapa penggemar dari luar negeri juga ikut serta.
MFOS yang diadakan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyuguhkan balapan mobil kelas atas, termasuk Porsche Sprint Challenge, BMW M2, dan Time Attack.
Para pecinta otomotif sangat antusias menyaksikan persaingan ketat di sirkuit Mandalika, baik secara langsung maupun online. Balapan (race) ke-2 pada putaran ke-3 merupakan yang ke-6 dari total gelaran yang digelar mulai Agustus lalu.
Putaran keempat, yang juga akan menjadi seri terakhir MFOS 2024, dijadwalkan pada 6 hingga 8 Desember 2024. MGPA menegaskan akan tetap menyelenggarakan event ini sebanyak empat kali untuk tahun berikutnya.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyatakan harapannya untuk menambah jenis balapan pada tahun 2025, guna menarik lebih banyak peserta.
Kehadiran penggemar dari berbagai kalangan, termasuk mekanik mobil balap dari Jerman, menunjukkan dampak positif bagi Sirkuit Mandalika dan industri otomotif di Indonesia.
“Alhamdulillah Mandiri Mandalika Festival of Speed telah kita gelar sebanyak 3 kali, satu putaran lagi akan kita gelar pada bulan Desember mendatang,” jelasnya.
“Tahun 2025 mendatang telah kita sepakati dengan empat putaran seperti tahun ini, namun Insya Allah kategori balapannya akan kita tambah, semoga pesertanya juga semakin bertambah,” imbuhnya.
Ajang ini diyakini membawa dampak yang baik bagi Sirkuit Mandalika dan Indonesia, terlebih NTB, karena dapat mengundang orang dari berbagai kalangan, baik daerah, lauar daerah bahkan luar negeri.
“Yang hadir pada ajang ini bukan hanya orang lokal saja, banyak dari luar daerah dan ada juga yang dari luar negeri,” kata Priandhi.
“Sebagai contoh, mekanik Forsche datang langsung dari Jerman, karena mobil ini didesain khusus untuk balapan, berbeda dengan Forsche yang di pakai dijalan raya,” tandasnya.